×

Akun Sosial Media

Iklan

GIF Kotak

Iklan

FORBES Morowali Tolak Kehadiran KFC dan McDonald's, Dukung Fatwa MUI Soal Boikot Produk Terafiliasi

Sabtu, 05 Juli 2025 | Juli 05, 2025 WITA | 0 Views Last Updated 2025-07-06T04:51:48Z
Share


Morowali 6 Juli 2025 – Rencana kehadiran dua perusahaan makanan cepat saji berskala global, Kentucky Fried Chicken (KFC) dan McDonald’s (McD), di wilayah Kabupaten Morowali terus menuai penolakan. 

Forum Rakyat Bersatu Morowali (FORBES Morowali) melalui Ketua Umumnya, Abd. Jamil, dengan tegas menyuarakan penolakan terhadap investasi yang dinilai berafiliasi dengan kepentingan zionis dan melukai nilai-nilai kemanusiaan.

Penolakan ini bukan tanpa alasan. FORBES Morowali menegaskan bahwa dukungan terhadap Fatwa Majelis Intelektual dan Ulama (MUI) terkait boikot terhadap produk-produk terafiliasi dengan agresor Palestina adalah bagian dari komitmen moral dalam membela nilai-nilai keadilan dan solidaritas global.

“Kehadiran KFC dan McDonald’s tidak bisa dipisahkan dari dukungan finansial maupun ideologis terhadap entitas yang selama ini dikenal mendukung tindakan penjajahan dan genosida terhadap rakyat Palestina. 

Kami, FORBES Morowali, menyatakan sikap menolak keras segala bentuk investasi dari perusahaan-perusahaan tersebut,” tegas Abd. Jamil dalam keterangannya, Sabtu  (6/7).

Ia menyebut bahwa Kabupaten Morowali, sebagai daerah yang tengah berkembang dengan potensi sumber daya luar biasa, seharusnya menjadi contoh dalam memilih arah pembangunan ekonomi yang berpihak pada rakyat, bukan menjadi tempat tumbuhnya kekuatan ekonomi asing yang justru berseberangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan

Sejalan dengan itu, FORBES Morowali mendorong agar Pemerintah Kabupaten Morowali melakukan kajian ulang secara mendalam dan mengambil langkah tegas untuk membatalkan rencana masuknya dua korporasi raksasa tersebut. 

“Morowali tidak boleh menjadi bagian dari rantai dukungan terhadap pelaku genosida di Bumi Palestina. Ini bukan sekadar bisnis, tapi soal keberpihakan dan komitmen terhadap kemanusiaan,” tambahnya.

FORBES Morowali juga mengajak seluruh elemen masyarakat, organisasi kepemudaan, tokoh agama, serta pihak-pihak yang peduli terhadap isu kemanusiaan untuk bersatu dan menyuarakan penolakan terhadap masuknya investasi yang tidak sesuai dengan nilai perjuangan umat.

“Morowali memiliki kekuatan ekonomi lokal yang bisa dikembangkan. Kita tidak perlu membuka pintu bagi korporasi asing yang melemahkan nilai solidaritas global kita. Saatnya berdiri bersama Palestina dan menunjukkan bahwa kita berpihak pada keadilan,” tutup Abd. Jamil.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN