TOBUNGKU.COM I Morowali, 11 April 2025 – Ratusan warga Desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, menggelar aksi demonstrasi damai di bawah flyover milik PT Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP). Aksi ini dipelopori oleh Forum Ambunu Bersatu (Forbes) sebagai bentuk perlawanan terhadap dampak buruk aktivitas industri serta kurangnya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan industri.
Tuntutan Warga
Dalam aksi yang berlangsung tertib itu, warga menyuarakan sembilan tuntutan utama:
Perbaikan lingkungan dan kesehatan
Warga meminta tanggung jawab perusahaan atas pencemaran udara akibat debu dari smelter dan PLTU. Mereka juga menuntut pengobatan gratis bagi penderita ISPA, kompensasi debu, serta relokasi bagi warga yang tinggal di zona rawan pencemaran.
Pengakuan jalan tani dan ganti rugi kebun
Jalan tani yang telah digunakan turun-temurun dialihfungsikan tanpa kesepakatan warga. Forbes meminta perusahaan untuk merealisasikan ganti rugi terhadap kebun dan lahan produktif warga yang terdampak.
Transparansi dana CSR
Warga menuntut agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) dikelola secara terbuka, tepat sasaran, dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan.
Pemberdayaan tenaga kerja lokal
Forbes mendesak perusahaan memprioritaskan warga lokal untuk dipekerjakan, serta mendukung pelaku usaha kecil di lingkar industri.
Penghapusan aturan wajib tinggal di mess
Kebijakan perusahaan yang mewajibkan karyawan tinggal di mess dinilai mematikan ekonomi lokal, khususnya usaha kos-kosan masyarakat.
Penyelesaian ganti rugi lahan
Beberapa warga belum menerima pembayaran penuh atas lahan yang telah diambil perusahaan. Warga menuntut penyelesaian secara adil dan sesuai kesepakatan awal.
Peningkatan layanan dasar
Masyarakat meminta penyediaan air bersih, listrik dengan harga terjangkau, serta pengelolaan limbah industri yang aman dan profesional.
Kompensasi untuk nelayan terdampak reklamasi
Reklamasi pantai yang dilakukan perusahaan telah merusak area budidaya rumput laut. Warga meminta ganti rugi kepada para nelayan yang kehilangan mata pencaharian.
Perombakan struktur manajemen
Warga juga mendesak adanya reformasi dalam manajemen perusahaan, khususnya pada bagian HRD, yang dianggap tidak berpihak kepada kepentingan lokal.
Latar Belakang Aksi
Menurut juru bicara Forbes, Ramadan Annas, aksi ini merupakan akumulasi kekecewaan atas minimnya perhatian perusahaan terhadap dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan. Masyarakat sekitar menilai perusahaan lebih fokus pada keuntungan daripada tanggung jawab sosial dan ekologis.
Data dari posyandu dan puskesmas mencatat peningkatan signifikan kasus ISPA sejak pabrik mulai beroperasi. Debu yang mengepul setiap hari, air sungai yang berubah warna, serta suara bising menjadi keluhan utama warga.
Respons Aparat dan Perusahaan
Aparat keamanan terlihat hadir untuk menjaga ketertiban selama aksi berlangsung. Demonstrasi berlangsung damai, tanpa bentrok ataupun tindakan represif. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT IHIP maupun Pemerintah Daerah Morowali atas tuntutan warga tersebut.
Demo di bawah flyover PT IHIP menjadi simbol perlawanan warga terhadap ketidakadilan sosial dan kerusakan lingkungan yang mereka alami. Dengan sembilan tuntutan yang diajukan, warga berharap perusahaan dan pemerintah membuka ruang dialog dan bertindak nyata demi keadilan ekologis dan sosial di wilayah lingkar industri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.